Salah satu dari rukun Islam yang kel lima adalah menunaikan ibadah Haji. Menunaikan Ibadah haji merupakan penyempurna rukun Islam. Hukum menunaikan ibadah haji adalah wajib bagi setiap Muslim yang mampu; mampu dalam kondisi fisik dan mental seperti kesehatan tubuh dan jiwa, mampu dalam kondisi finansial seperti memiliki keuangan yang cukup untuk pergi ketanah suci Makkah, dan mampu dalam kondisi berkendara seperti mampu melaksanakan perjalanan ke tanah suci Makkah. Beribadah ke tanah suci Makkah merupakan salah satu ibadah dambaan bagi umat Islam di seluruh Dunia sebab dengan menunaikannya mampu membuat umat Islam lebih dekat dengan Allah SWT. Sehingga banyak cara yang dilakukan dan berbagai macam usaha yang dilakukan supaya bisa menunaikannya.
Mungkin sudah biasa jika kita mendengar seseorang atau beberapa kelompok melakukan perjalanan dengan pesawat atau kapal untuk menunaikan ibadah haji. Tetapi bagaimana kiranya jika perjalanan tersebut dilakukan hanya dengan berkendara sepedah saja? Terlebih sepeda tersebut bukan sepeda motor. Dan inilah yang dilakukan oleh seorang Muslim asal Tiongkok yang bernama Mohammad.
Setelah ia (Mohammad) tiba di kota Kaif, kedatangannya langsung disambut oleh para komunitas penggemar sepeda. Komunitas inilah yang menemaninya dan mengantarkannya ke tanah suci Makkah. Komunitas inilah yang membuatnya semakin semangat dan antusias, rasa lelah sebab mengayuh sepada sampai ribuan kilometer telah hilang, terasa seperti memiliki keluarga baru. Hal ini juga semakin memantapkan hatinya untuk menunaikan ibadah haji.
Kini Mohammad begitu semangat untuk segera sampai di kota Makkah dan segera menjalankan ibadah hajinya. Ia bahkan tidak merasa bahwa ia hanya membawa bekal dan persiapan seadanya, perjalanan panjang yang ia tempuh juga tidak terasa. Baginya ini adalah hal yang sangat menantang yang telah dilaluinya selama ini, ia bangga dan bahagia akan apa yang telah ia lakukan. Perjalanan panjang yang selama ini ia lakukan merupakan ibadah panjang yang nantinya akan semakin mendekatkan dirinya kepada sang Pencipta.
Salah satu contohnya adalah kisah Aku Kayuh Sepadaku Untuk Ibadah Hajiku, dengan usaha keras dan penuh tantangan ia lakukan demi mendapatkan takdirnya yaitu menunaikan ibadah haji. Allah memberikan takdir kepadanya (Mohammad) atas apa yang telah ia lakukan (usaha kerasnya). Jadi apakah kita hanya akan pasrah menunggu panggilan Allah untuk menunaikan ibadah Haji?